Lamsel, Lantangnews–Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Provinsi Lampung melibatkan PCNU dari sembilan Kabupaten/kota—yakni Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Barat, Pesisir Barat, Mesuji, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Lampung Tengah, dan Lampung Utara
Selanjutnya, secara kolektif mengeluarkan pernyataan sikap penting yang menyerukan islah di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta menegaskan kembali hasil Muktamar ke-34 Lampung.
Pembacaan pernyataan sikap bersejarah ini dipimpin langsung oleh Rais Syuriyah PCNU Lampung Timur, KH. Kholiq Amrullah Adnan, S.Ag yang akrab disapa Gus Kholiq, di Lampung Tengah, pada Sabtu, (13/12/ 2025) Masehi (22 Jumadil Akhirah 1447 Hijriah).
Pernyataan ini lahir setelah menimbang secara mendalam ‘dawuh’ (nasihat) para Masyayikh (Guru-guru sepuh) NU dan melihat langsung keadaan umat di tingkat akar rumput (grass roots).
Langkah ini mencerminkan prinsip Nahdlatul Ulama dalam memadukan kekuatan struktural (organisasi) dengan landasan kultural (keilmuan dan keteladanan ulama). Terdapat tiga poin utama yang disuarakan oleh para Rais Syuriyah:
1. Seruan Islah Berlandaskan Dawuh Masyayikh: Para Rais Syuriyah meminta PBNU untuk segera melaksanakan ishlah (perdamaian/rekonsiliasi) sebagaimana yang telah menjadi nasihat para Masyayikh, khususnya dari Pondok Pesantren Ploso dan Tebuireng, demi kemaslahatan jamaah dan jam’iyyah
2. Penegasan Mandat Hasil Muktamar Lampung: PCNU se-Lampung menegaskan kembali legalitas kepemimpinan hasil Muktamar NU ke-34 di Lampung, yaitu KH. Miftahul Akhyar sebagai Rais ‘Aam dan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU masa Khidmah 2021-2026. Penegasan ini merupakan upaya penguatan struktural terhadap hasil keputusan organisasi tertinggi
3. Ajakan Istighosah dan Mengikuti Teladan Masyayikh: Pernyataan ditutup dengan ajakan kepada seluruh PCNU se-Indonesia untuk senantiasa ‘nderek dawuh’ (mengikuti nasihat) Masyayikh NU, serta diimbau untuk terus melaksanakan istighosah (doa bersama) demi kekuatan dan kejayaan NU, yang berujung pada kemaslahatan umat dan terwujudnya rahmat bagi semesta (Rahmatan lil alamin.
Gus Kholiq menekankan bahwa pernyataan ini adalah manifestasi dari tanggung jawab moral dan struktural para Rais Syuriyah di daerah untuk mengawal keutuhan organisasi dan memastikan bahwa kepengurusan NU tetap berjalan di atas landasan khidmah (pengabdian) yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
(Red)












